73 research outputs found

    Produksi Garam Farmasi dari Garam Rakyat

    Get PDF
    Garam rakyat memiliki kandungan NaCl yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan garam farmasi. Garam ini diolah agar menghasilkan kadar NaCl 99,5 % dengan kandungan impiuritis yang sangat kecil. Garam farmasi memiliki peranan penting dalam bahan baku obat dan bahan kosmetika. Pembuatan garam dengan proses vacuum pan (Multiple Effect Evaporation) biasanya biasanya digunakan saturated brine atau leburan garam kasar yang berasal dari dalam tanah atau laut. Proses pengendapan dibantu dengan penambahan campuran caustic soda, soda ash dan barium chloride sehingga didapatkan larutan garam. Setelah proses pengendapan, kemudian larutan garam dipekatkan dengan evaporator multi efek (multiple effect evaporator). Larutan garam pekat kemudian dicuci dengan brine untuk memurnikan garam. Larutan garam kemudian difiltrasi pada filter untuk proses pemisahan garam dan larutan brine. Garam yang telah dimurnikan kemudian dikeringkan pada dryer dan kemudian disaring untuk mendapatkan ukuran yang seragam. Garam (sodium chloride) kemudian siap dikemas dan dipasarkan. Kapasitas produksi pabrik sebesar 20.000 ton/tahun dan bahan baku yang dibutuhkan sebanyak 60.606 kg/hari, Pabrik beroperasi secara kontinyu selama 24 jam/hari, 330 hari operasi /tahun. Pendirian pabrik garam farmasi memerlukan biaya investasi modal tetap (fixed capital) sebesar Rp. 193.535.460.147,35, modal kerja (working capital) Rp. 174.181.914.132,62, investasi total Rp. , Biaya produksi per tahun Rp. 110.765.128.461,91, dan hasil penjualan pertahun Rp. 200.000.000.000. Dari analisa ekonomi didapatkan BEP 33,51%, POT sesudah pajak 5,99 tahun. Dari segi teknik dan ekonomi, pabrik garam farmasi ini layak untuk didirikan

    Solid-State Fermentation of Cassava Products for Degradation of Anti-Nutritional Value and Enrichment of Nutritional Value

    Get PDF
    The cassava plant is grown in tropical and subtropical countries, which represents, alongside with its by-products, an important source of food and feed. Hence, this plant has the capacity to promote the economic development of those countries and provide food security. However, cassava has some disadvantages due to the antinutrient compounds produced in its tissues. In addition, the cassava roots have a low protein content. Due to the economic and practical advantages, the solid-state fermentation (SSF) has been used as a cost-effective and efficient processing method to detoxify the cassava products and enrich them in nutrients. This chapter reviews the solid-state fermentation technique of cassava products for the production of valuable components for food and feed applications, microorganisms involved in this process, and key factors used to optimize the SSF process

    THE EFFECT OF COMMITMENT CAREER TO THE SUCCESSFUL CAREER WITH EMOTIONAL PERCEPTION AS VARIABLE MODERATOR AT PT. PJB PUSAT SURABAYA

    Get PDF
    The purpose of this study are to determine the influence of career commitment to career success in salary level dimension and career satisfaction dimension. In addition, this study also aims to determine the influence of career commitment to career success in salary level dimension and career satisfaction dimension with emotion perception as moderating variable at PT.PJB Pusat Surabaya. This study uses the quantitative approach using primary data and secondary data, which is processed using moderating regression analysis and ordinal regression. Sample in this research is 100 respondents at PT.PJB Pusat Surabaya. The result of research, found that career commitment has significant influence to career success in salary level dimension and career satisfaction dimension. While, emotion perception, doesn’t have moderate the influence of career commitment to career success in salary level dimension and career satisfaction dimension

    The Effect of Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Medicinal Plant Extract Addition on Glucose Detection

    Get PDF
    The potential of binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) medicinal plant extract as glucose biosensor have been analyzed using cyclic voltammetry (CV) method. Glucose biosensor was prepared by modified electropolymerization technique of polypyrrole (PPy) to the active materials, such as binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis on the surface of gold electrode. Modified pyrrole polymerization was conducted at potential -1.3 to +1.3 V using voltammetry method with sweep rate 50mV/s for 30 cycles at pH 6.8. The performance of the modified sensor was tested in samples: glucose, urea, ascorbic acid and uric acid at the same concentration 10 mM, respectively. All samples were analysed using cyclic voltammetry method from -1.3 to +1.3 V with sweep rate of 50 mV/s in 0.1 M phosphate buffer at neutral condition (pH 7) room temperature. The best response of polypyrrole-binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)-modified gold electrode was obtained during glucose measurement. No response detected from urea, ascorbic acid and uric acid. The result was proved that the modified electrode has a good potential for selective electrochemical sensor in determination of glucose

    Produksi Biogas dari Jerami Padi Menggunakan Cairan Rumen dan Kotoran Sapi

    Get PDF
    Jerami padi adalah salah satu limbah pertanian yang melimpah di Indonesia yang dapat digunakan sebagai sumber lignoselulosa untuk produksi biogas. Salah satu metode untuk meningkatkan produksi biogas adalah dengan menambahkan cairan rumen dan kotoran sapi. Penelitian ini membandingkan produksi biogas pada cairan rumen sapi (JP-R) dan campuran cairan rumen dan kotoran sapi (JP-RKS). Percobaan ini dilakukan dalam reaktor batch anaerob selama 30 hari dengan volume kerja 3,6 L pada suhu mesofilik. Parameter yang diukur pada penelitian ini seperti asam lemak volatil (VFA), Chemical Oxygen Demand (COD), total padatan (TS), volatil padatan (VS), dan komposisi biogas. COD JP-R dan JP-RKS masing-masing adalah  54,21 % dan 49,44%. Yield metana untuk JP-R dan JP-RKS masing-masing adalah 0,48 Nm3/kgCODremoval dan 0,015 Nm3/kgCODremoval. Komposisi biogas pada JP-R  adalah 47,97% CH4, 7% CO2 dan 0,44% H2, sedangkan pada JP-RKS komposisi biogas adalah 23,34% CH4, 10,06% CO2,  dan 0,39% H2

    Pra-Desain Pabrik Pupuk NPK 15-15-15 dari Urea, Ammonia, Ammonium Sulfat, Kalium Klorida, Asam Fosfat, dan Asam Sulfat

    Get PDF
    Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Hal ini menyebabkan sektor pertanian berperan besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena industri pertanian dapat berdampak ke komoditas ekspor Indonesia. Salah satu faktor produksi pertanian yang terpenting adalah pupuk. Pada pra-desain pabrik ini kami akan mendesain pabrik pupuk NPK baru yang mempunyai kapasitas cukup besar untuk menutupi defisit yang terjadi. Dipilih metode Mixed Acid Route karena memiliki banyak keuntungan, yaitu kapasitas produksi jumlah besar dengan berbagai macam grade pupuk, produk lebih seragam, dan dapat terus beroperasi secara kontinyu. Konfigurasi proses pembuatan pupuk NPK terdiri dari tahap persiapan bahan baku, netralisasi, granulasi, pengeringan, pengayakan, pendinginan dan pelapisan produk. Target kapasitas produksi pupuk NPK kami adalah 480.000 ton/tahun. Sumber dana investasi pabrik ini berasal dari modal sendiri sebesar 30% biaya investasi dan pinjaman jangka pendek sebesar 70% biaya investasi dengan bunga sebesar 8% per tahun. Dari Analisa perhitungan ekonomi didapat hasil-hasil sebagai berikut, dimana nilai CAPEX: Rp 498.261.388167, OPEX: Rp 4.037.576.008.247 Internal Rate of Return: 20,32 %, Pay Out Time: 4,1 Tahun, Break Even Point: 28%, dan NPV: Rp365.729.800.923. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pabrik NPK ini layak untuk didirikan

    Risk factors related to malaria incidence at Santu’un village, Tabalong District, South Kalimantan Province

    Get PDF
    Santu’un Village is one of malaria endemic areas in Muara Uya Sub district, Tabalong District, South KalimantanProvince, Indonesia. Annual Parasite Incidences (APIs) from 2007 to 2009 were 11.4, 82.9, and 25.8‰ respectively.The majority of Muara Uya population are rubber tappers, gold miners and loggers in the forest. Moreover, most ofthe Muara Uya population do not use mosquito nets when sleeping at night. These occupations and communityhabits may contribute in high malaria incidence in Muara Uya. However, study concerning risk factor of malaria hasnot been performed yet. The study was conducted in order to evaluate risk factors that might correlate with malariaincidence in Santu’un village, Muara Uya subdistrict. Two hundred and ninety one subjects were enrolled in thisstudy. Those consisted of 70 people whom microscopically malaria positive and 221 people whom malaria negative.Household visits were conducted to each subject to perform interviews. Data collection of malaria risk factors wasobtained using questionaire. The results indicated that three main occupations, loggers, gold miners and rubbertapper, were significantly represent risk factors of malaria incidence. The community habits that also significantlycorrelated with malaria incidence were the not using of mosquito repellents and not using bed nets. Two clusteringcases were also observed during the year of 2010. The coordinate of the first cluster was 1.863500 S and 115.606700E with diameter of 0.65 km and the coordinate of the second cluster was 1.838667 S and 115.607200 E withdiameter of 0.67 km. In conclusion, in Santu’un village, the risk factor that correlated with the malaria incidencewere loggers, gold miners, rubber tappers. In addition the not using of mosquito repellents and not using bed netswere also risk factors of malaria incidence.Key words: malaria -risk factors-annual parasite incidence-Muara Uya-South Kalimanta

    TEKNOLOGI IMMOBILISASI SEL CA-ALGINAT UNTUK MEMPRODUKSI ETANOL SECARA FERMENTASI KONTINYU DENGAN ZYMOMONAS MOBILIS TERMUTASI

    Get PDF
    Proses fermentasi pada umumnya dilakukan dengan proses batch. Namun, pada kenyataannya proses batch mempunyai kendala dengan adanya akumulasi dari produk etanol yang dapat meracuni mikroorganisme sehingga konsentrasi etanol yang dihasilkan rendah. Sebagai solusi, maka dalam penelitian ini dilakukan proses fermentasi secara kontinyu dalam bioreaktor packed bed secara immobilisasi sel dengan Zymomonas mobilis termutasi menggunakan Ca-Alginat yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan konsentrasi glukosa terhadap konsentrasi, yield, dan produktivitas etanol. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah molases dengan berbagai konsentrasi gula total yaitu,14% w/v (178 g glukosa/L), 16% w/v (186 g glukosa/L), 18% w/v (205 g glukosa/L). Tahapan penelitian dimulai dengan pre-treatment molases, pembuatan starter, pengembangan kultur, pembuatan production medium, pembuatan bead sel Ca-Alginat (2% w/v), selanjutnya proses fermentasi continue dalam bioreaktor packed bed dengan flow rate 1 ml/menit (dilution rate 0,4/jam). Gula residu dianalisa menggunakan metode spektrofotometri dengan larutan DNS, sedangkan produk etanol dianalisa dengan metode Gas Chromatografi (GC). Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa fermentasi secara kontinyu mampu menghasilkan etanol maksimal yaitu pada konsentrasi glukosa 186 g/L dengan nilai konsentrasi etanol = 60,83 g/L, yield etanol = 41,94 %, produktivitas etanol = 24,33 g/L.jam sedangkan pada batch hasil maksimal pada konsentrasi glukosa 186 g/L dengan nilai konsentrasi etanol = 61,70 g/L, yield etanol = 39,53 %, produktivitas etanol = 0,86 g/L.ja

    Pra Desain Pabrik Pupuk Urea dari Amonia dan Karbon Dioksida Berbasis Advance Process for Cost and Energy Saving 21 (ACES 21)

    Get PDF
    Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki iklim tropis dimana curah hujan tinggi namun sinar matahari selalu ada sepanjang tahun. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 2021 88,43% masyarakat Indonesia bekerja pada sektor pertanian. Salah satu hal yang berperan besar dalam hal pertanian adalah pupuk. Pupuk urea merupakan salah satu jenis pupuk berbentuk granule atau prill yang memiliki warna putih untuk pupuk non subsidi dan merah muda untuk pupuk subsidi. Kandungan nitrogen pada pupuk urea memiliki kadar tertinggi dibanding pupuk kimia lain yaitu sebesar 46%. Berdasarkan data kebutuhan pupuk urea di Indonesia, kebutuhan urea dalam negeri berada dalam angka yang cukup tinggi yaitu sekitar 5,8 juta ton per tahun. Di lain sisi, terdapat Peraturan Menteri Pertanian No. 10 Tahun 2022 terkait perubahan pupuk subsidi menjadi urea dan NPK. Dengan adanya kebijakan tersebut diprediksi kebutuhan pupuk urea akan meningkat. Pabrik Pupuk Urea dari Amonia dan Karbon Dioksida berbasis Advance Process for Cost and Energy Saving 21 direncanakan didirikan di daerah Kawasan Industri Dumai, Kota Dumai, Riau Pabrik ini direncanakan beroperasi secara continues 24 jam selama 330 hari/ tahun dengan kapasitas produksi adalah 570.000 ton/ tahun. Berdasarkan analisis ekonomi, laju pengembalian modal (IRR) pabrik ini sebesar 15,41% pada tingkat suku bunga bank sebesar 8%, dengan laju inflasi sebesar 5,42% per tahun. Sedangkan untuk waktu pengembalian modal (POT) adalah 4,86 tahun dan titik impas (BEP) sebesar 20%. Umur pabrik selama 10 tahun dan masa konstruksi adalah 2 tahun. Untuk memproduksi pupuk urea sebanyak 570.000 ton/tahun, diperlukan biaya total produksi (TPC) sebesar Rp.5.518.770.958.180,00 dengan biaya investasi total (TCI) sebesar Rp. 2.103.196.497.943,00

    A Performance Study of Home-Made Co-Immobilized Lipase from Mucor miehei in Polyurethane Foam on The Hydrolysis of Coconut Oil to Fatty Acid

    Get PDF
    Bio‐based fatty acids (FAs) produced through hydrolysis of natural oils and fats are promising chemical feedstocks for increasing  the economic value of renewable raw materials. In this work, lecithin, gelatin, PEG, and MgCl2 were employed as the co-immobilized material of crude lipase Mucor miehei immobilization on the polyurethane foam (PUF) matrix for hydrolysis of coconut oil to Free Fatty Acid (FFA). The unconventional immobilized technique was used through cross-linking and covalent bond. Single factor analysis and response surface method were utilized to determine the optimum conditions of the hydrolysis reaction. After optimization, co-immobilized lipase was examined for storage stability at a temperature of 4°C and reusability performance. The optimum conditions for coconut oil hydrolysis were obtained on the co-immobilized-PUF ratio, water-oil ratio, and reaction time of 20.17 w/w, 4.45 w/w, and 20 h, respectively. Under these conditions, the acid value as lauric acid enhanced 573% to 3.21 mg KOH/g oil. Storage stability attained through remaining activity on free lipase, PUF-lipase, PUF-co-immobilized-lipase were 9.89%, 42.3%, and 91.88%, respectively. In this study, the application of PUF-co-immobilized lipase in hydrolysis reactions can be reused up to 5 times. Characteristics of the addition of co-immobilized lipase have been analyzed using Fourier Transform Infra Red (FTIR) and Scanning Electron Microscope (SEM), showing the presence of functional groups binding and the changes in the surface matrix structure. Copyright © 2019 BCREC Group. All rights reserve
    • 

    corecore